TAKUJENG- JAKARTA,-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuding gedung-gedung tinggi ikut menyumbang banjir. Dia mengungkapkannya saat menyidak pengelolaan air tanah di Hotel Sari Pan Pacific, Thamrin, Jakarta Pusat.
"Jadi air yang digunakan di hotel ini dialirkan keluar dan menyumbang pada banjir kalau sedang ada hujan yang deras. Karena apa? Karena bukan dimasukkan ke dalam tanah," kata Anies di lokasi, Senin, 12 Maret 2018.
Menurut dia, banyak sekali ketentuan perundangan terkait pemanfaatan air tanah yang tak ditaati di lokasi. Dia mencontohkan soal sumur resapan yang wajib dimiliki.
loading...
"Ternyata tempat ini yang seharusnya memiliki sumur resapan tidak ada sumur resapannya. Itu sudah mendasar sekali," imbuh dia.
Dia juga mengungkit soal instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Ketentuan dasar mengenai pengelolaan limbah, kata dia, tak dijalankan. Surat izin penggunaan air tanah (SIPA) via sumur dalam juga sudah habis izinnya.
"Di sini izinnya surat izin pengambilan air itu terakhir tahun 2013 sudah tidak berlaku lagi. Sudah kedaluwarsa dan peletakan alat-alatnya, alat ukur, dan lain-lain tidak sesuai dengan ketentuan," pungkas Anies.
loading...
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membidik 80 gedung tinggi di Ibu Kota terkait pengelolaan air tanah dan limbah. Penegakan regulasi bakal dilakukan hingga 21 Maret 2018.
Hal ini sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 279 Tahun 2018 pada 6 Februari 2018. Aturan mendesain pembentukan tim pengawasan instalasi pemanfaatan air dan pengolahan limbah di gedung dan perumahan.
Tim terdiri dari beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti Cipta Karya, Lingkungan Hidup, kemudian Perindustrian dan Energi. Selain itu, Satpol PP, Sumber Daya Air, serta Balai Konservasi Air Tanah juga dilibatkan.
Ada lima tim yang dibentuk. Masing-masing tim diisi sepuluh orang yang akan mendatangi gedung-gedung tersebut.
Sumber: Beritaheboh